Fenomena Kredit KPR : Masa Sih Allah Memberi Kita Rumah dan Kita Harus Berbohong ?

Rabu, 30 April 2014

Beberapa waktu lalu saya diajak teman saya melihat2 perumahan di daerah Citayam. Teman saya hendak mengambil rumah di perumahan tersebut. karena dinilai bagus maka diapun mengajak saya serta di hari libur akhir pekan.

Perumahannya memang bagus, Suasananya masih asri. kampung , dan alami. Hanya saja karena lokasinya agak jauh dari stasiun yang menjadi pertimbangan saya. Maklum saya belum punya sepeda motor yang bisa saya pakai untuk kemana2. sehingga pilihan dekat stasiun menjadi salah satu faktor pemilihan perumahan.

Hanya saja sewaktu bertemu dengan marketingnya dan bertanya2.
saya tanya : Bagaimana kalau gajinya tidak cukup memenuhi persyaratan.
Dia jawab : Bisa kami bantu.

Hmm...Apa maksudnya bisa mereka bantu ?

Begitupun ketika bulan lalu saya survei perumahan di daerah Bojong gede. marketingnya bilang :
Kalau gajinya kurang memenuhi syarat. bisa kami bantu. yang ada masalah BI Checking saja bisa kami bantu apalagi hanya masalah gaji. nanti akan ada bagiannya sendiri yang mengurusi data.

Saya jawab waktu itu : Ngga pak, saya ingin jujur saja apa adanya.

Begitupun kira2 tahun 2011 atau 2012 saat saya diajak teman saya lihat2 perumahan di daerah Tapos, marketingnya mengatakan hal yang sama : Bisa kami bantu.

Ternyata yang tidak jujur pun kadang dari pembeli, karena pembeli gajinya kurang akhirnya kongkalikong dengan HRD nya. minta agar dibuatkan surat keterangan bahwa orang tersebut gajinya memang senilai x agar bisa memenuhi persyaratan.

Melihat fenomena ini saya bilang sama istri, jangan sampai ah kita berbohong dan tidak jujur mencari rumah. Masa sih Allah memberi kita rumah dan Kita Harus Berbohong ?
Masa sih Allah ngga kasih kita rumah karena kita jujur . Justru karena kita jujur insya Allah hidup berkah urusan apapun dimudahkan oleh Allah.

Terus kalau gaji kita belum cukup , solusinya apa biar kita punya rumah ?

Nah kalau gaji kita belum cukup, sebaiknya jangan dipaksakan apalagi sampai berbohong kongkalikong HRD atau kongkalikong dengan Developer, biar Developernya merubah data gaji kita.

Mending apa adanya aja, gaji kita kurang ya mending jangan dulu
Lebih baik kita fokus dengan memperbesar gaji atau penghasilan kita. Kalau gaji kita besar kan cari rumah enak . atau cari penghasilan lain yang besar agar bisa memenuhi syarat KPR. sehingga gaji kita benar2 besar dan tidak bohong.

Kemudian dari sisi religi, kita banyak2 berdoa . Kita bener2 minta sama Allah. Kan dunia punya Allah. kalau kita minta bener2 insya Allah dikasih.

Yuk kita hidup jujur. Jangan sampai terbersit di pikiran kita untuk berbuat tidak jujur.

Bekerja Sambil Mendengarkan Musik

Selasa, 29 April 2014

Bekerja di depan komputer memang kadang dibutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi yang butuh suasana sepi. Namun kadang pula bekerja bisa sambil mendengarkan musik apabila pekerjaan kita santai dan tidak dikejar deadline.

Kemarin2 saya nemu di youtube musik untuk membantu belajar atau kerja , saya coba mainkan eh ternyata enak juga. jadi sambil kita belajar atau bekerja kita bisa sambil dengerin musik yang mendukung.  Asyik lho bekerja dengerin musik, apalagi kalau musiknya pas.

Dan sekarang saya pun sedang dengerin musik di youtube sementara saya ada kerjaan, tapi asyik...pikiran bisa santai tapi tetep bisa konsentrasi. dan saya sedang mendengarkan ini  :


Yuk mari kita kerja sambil dengerin musik.

Istirahat Kerja : Shalat dulu atau Makan dulu

Rabu, 09 April 2014

Istirahat kerja jam 12 pas adzan Dzuhur, mana yang kita dahulukan, Shalat dulu atau makan dulu, yuk kita rinci :

Jika shalat dulu , kita dapat pahala keutamaan shalat di awal waktu dan berjamaah kloter pertama. pahalanya besar namun kekurangannya kalau kita lapar shalat kita jadi nahan lapar, tidak khusyuk.

Jika makan dulu, kita tidak lapar saat shalat nanti, namun kita tidak mendapatkan pahala shalat di awal waktu. Kalau kita makan dulu biasanya ada jeda antara makan dan shalat. istilahnya nurunin makanan dulu beberapa menit. rasanya ngga enak kalau setelah makan langsung shalat gerak naik turun. biasanya istirahat dulu. semakin kita menunda shalat semakin berkurang keutamaan shalatnya.

Oleh karenanya tergantung dari kondisi , Bila kita benar2 lapar, makan dulu tidak apa2 , daripada shalat kepikiran makan maka lebih baik makan dulu. Namun bila lapar masih bisa ditahan paling baik ialah shalat dulu. karena pahala shalat di awal waktu besar apalagi berjamaah di kloter pertama. Lagian sepertinya belum ada kabar orang yang pingsan saat shalat gara2 lapar. Dengan shalat dulu kita menjadi tenang.kalau kita makan dulu kita perlu waktu buat nurunin makanan ke perut istirahat bentar. dan juga tidak ada jaminan juga setelah makan kita bisa khusyu'.

Buat pertimbangan masuk akal ialah kalau mati di jam istirahat. kalau kita mati sudah shalat belum makan tidak masalah. tapi kalau mati belum shalat itu bisa jadi pertanyaan. kenapa waktu sudah masuk tapi belum shalat. 


Wallahu a'lam

Indahnya Mempunyai Istri Ibu RumahTangga

Senin, 07 April 2014

Mempunyai Istri sebagai Ibu Rumah Tangga adalah hal yang kuimpikan dari dulu. Saat masih duduk di bangku sekolah aku sudah mempunyai keinginan mempunyai istri ibu rumah tangga. Tidak perlu bekerja di luar hanya di rumah mengurus anak dan suami.

Karena sehari2 di rumah tentu bisa lebih fokus mengurus anak, tahu perkembangan anak, dan bisa mengurus rumah menjadi lebih bersih. Anak2 pun merasa mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari seorang ibu.

Aku selalu disambut senyum saat pulang kerja. Dicium tangan dan diambilkan air minum tanpa bertanya apakah au haus atau tidak.

Istriku orangnya sopan, dari awal nikah sampai sekarang selalu memakai bahasa jawa halus kalau bicara denganku. Istilahnya ‘Basa krama’ seperti ‘Nggih’, ‘Boten’.

Rumah pun lebih tertata. Wajar kalau anak2 setelah bermain rumah berantakan. Dan istriku dengan telaten selalu merapikannya sebelum aku pulang. Saat aku pulang rumah sudah bersih dan rapi.
Masakan pun sudah siap. Istri bertanya mau makan sekarang atau nanti, Bila aku jawab sekarang istriku segera mengambilkan untukku beserta mangkok untuk cuci tangan.
Memang aku makan hampir selalu dengan tangan langsung tanpa sendok karena ingin mengikuti sunnah Rasul.
Kalau aku kelihatan letih istri tanya ‘capek ya bah?’ bila aku meminta dipijat istriku tidak pernah menolak.

Istriku selalu mendengarkan keluh kesahku. Bekerja dari pagi sampai sore tentu tidak jarang ada permasalahan, Istriku selalu siap mendengarkan setiap permasalahan suaminya.
Sesungguhnya istriku orang yang cerdas, smart dan pintar , tidak sedikit permasalahanku yang sudah dipecahkan olehnya.

Biasanya di waktu malam aku dan istri bercengkerama. Istripun bercerita tentang kabar dan tingkah anak2 di sepanjang hari itu. Kadang istri memberitahu berita2 penting yang aku tidak tahu. Meski ibu rumah tangga istriku update informasi. Dia tahu perkembangan informasi Politik, hukum atau Berita biasa seperti analisa jatuhnya pesawat MH370. Kalau begini gantian aku yang mendengarkan dia bercerita. Dia juga cerita bila ada kabar tetangga misal melahirkan, sakit , atau meninggal.

Pagi2 istriku membuatkan jus buah untukku dan anak2. Akhir2 ini memang dia sedang menerapkan pola food combining. katanya biar sehat. Jus untukku tanpa gula katanya biar kadar gula yang masuk ke tubuh tidak banyak. aku ikut saja. Termasuk kalau makan sayur2 an mentah, katanya supaya sehat, aku ikut saja , katanya kalau sayuran sudah dimasak banyak vitaminnya yang hilang.
 Istri menjelasakan pula dari pagi sampai siang hendaknya exclusive buah. Makin pintar saja istriku.

Baju pun sudah disediakan sudah rapi disetrika. Sementara aku bersiap2 istri menyiapkan bekal untuk makan siang. Memang kerja membawa bekal makan siang sendiri setidaknya ada 3 keuntungan : Efisien waktu karena tidak perlu keluar ke warung, Lebih sehat karena kita tahu benar yang memasak adalah istri kita, Dan Lebih Hemat karena tidak perlu keluar uang untuk makan siang.

Sebelum berangkat istri selalu mengingatkan HP sudah dibawa atau belum. Setelah semuanya siap aku pamitan, Istri mencium tangan , mengantar sampai pintu dan akupun mengucapkan salam.
Demikianlah Indahnya  Mempunyai Istri sebagai Ibu Rumah Tangga. Semoga Allah senantiasa memberi keluargaku keberkahan, kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat.

Jakarta, 8 April 2014