Assalamualaikum Wr Wb
Sudah lama tidak update blog
Saat
ini saya ingin menulis bekal apa saja sih yang harus dimiliki santri
sebelum keluar dari pesantren, bekal yang harus dimiliki ialah :
1. Bisa Adzan
Santri harus
bisa adzan, kalau kita tinggal dekat masjid atau mushalla kan lucu
kalau sudah masuk waktu shalat tapi tidak ada yang adzan sementara ada
kita di dekatnya. Kita harus bisa adza ngga harus bagus2 amat dilagu,
tapi ya jangan jelek2 amat. ini serius, kalau kita bisa adzan kita bisa
menggantikan muadzin yang biasa adzan kalau sedang berhalangan. kalau
suara kita bagus itu nilai plus, orang akan mendengarkan adzan kita.
kalau begitu suara kita kan menjadi manfaat. Jangan sampai masjid kosong tidak ada yang adzan.
2. Bisa Jadi Imam Shalat
Ini
wajib. Kita harus bisa menjadi imam shalat baik di masjid mushalla atau
di tempat kerja. Bukan berarti kita langsung maju begitu iqamat
dikumandangkan karena tetap kita persilakan yang lain dulu barangkali ada orang
alim. Namun maksud di sini kita harus berani maju menjadi imam apabila dipersilakan.
Menjadi
Imam harus tahu syarat dan rukunnya, buka kembali kitab Fiqih apabila
kita lupa, bacaan harus bagus, Tajwid harus pas, nilai plus kalau kita
bisa murattal, karena bacaan yang ada sedikit lagunya akan lebih enak
didengar oleh makmum.
Dalam membaca surat atau ayat jangan
terlalu panjang kasihan siapa tahu ada makmum yang sedang ada
keperluan. yang proporsional panjangnya. kecuali kita shalat tahajjud
sendirian boleh kita panjang bahkan bagus apalagi sekalian melancarkan
hafalan.
Prinsip menjadi Imam ialah : Jangan terlalu PD
maju langsung menjadi imam karena kita perlu persilakan dulu orang yang
lebih alim dari kita, namun Jangan kita menolak jadi Imam kalau kita
diminta.
Imam ibarat supir bis yang membawa banyak
penumpang harus halus bawanya, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu
ngebut. yang pas. khusyu dan konsentrasi jangan sampai nabrak maksudnya
blank atau lupa bilangan rakaat shalat.
Kalau kita menikah
toh kita akan menjadi imam buat istri kita, makanya kita sebagai
laki-laki terlebih santri wajib hukumnya bisa menjadi imam.
3. Memimpin Tahlil
Tahlilan
adalah budaya masyarakat membaca kirim Alfatihah surat2, ayat dan
dzikir2 yang diakhiri dengan doa. Bagi masyarakat memimpin tahlilan ,
sama halnya imam shalat, biasanya orang yang tidak sembarangan. kita
harus bisa memimpin tahlil juga, walau bagaimanapun kita adalah calon
pemimpin di masyarakat, minimal pemimpin di keluarga. kita harus bisa
tahlil dan memimpin tahlil. akan kepakai ko, minimal dalam keluarga,
kita ajak istri kita, yuk kita baca yasin tahlil buat orang tua kita.
kita mimpin istri makmum. kan indah. dalam scope lebih luas kita mimpin
di masyarakat.
4. Memimpin Doa
Sudah
menjadi kebiasaan yang dipersilakan memimpin doa yang dianggap paling
alim atau ahli ibadah. Kalau orang2 tahu kita dari pesantren adalah
wajar kalau mereka meminta kita memimpin doa. Doa apa yang perlu
dihafal? :
a. Doa Shalat, jelas karena setelah shalat berjamaah kita mimpin doa setelah dzikir berjamaah
b. Doa Tahlil, jelas karena rangkaian dari satu kesatuan Tahlilan
c.
Doa Syukuran atau Selametan, kalau keluarga atau tetangga kita
mengadakan syukuran atau selamatan dan butuh doa kita biasanya diminta
untuk membacakan doa, nah kita harus bisa
d. Doa2 lain, ada banyak
doa yang perlu kita hafal yang akan bermanfaat di masyarakat,contoh :
Doa Aqiqah, Doa Shalat Jenazah, dsb penting juga lho
5. Mempunyai Akhlak yang Bagus
Sebelum
orang bertanya ilmu kepada kita, orang akan melihat akhlak kita
terlebih dahulu. kalau akhlak kita bagus kita akan jadi panutan
masyarakat, bahkan akan menjadi buah bibir, "dimana sih pesantrennya?"
bahkan tidak mustahil ada tetangga yang ingin menitipkan anaknya juga di
pesantren tempat kita. karena apa ? karena keindahan akhlak kita.
Jangan
remehkan akhlak. ini serius. ini bukan berarti kita punya akhlak karena
ingin dilihat orang, ingin dipuji orang, bukan bukan itu, kita
berakhlak harus murni karena Allah dan ini wajib hukumnya, wajib niat
yang lurus dan wajib mengamalkan akhlak yang bagus. karena apa? karena
kita sudah belajar di pesantren ? kita sudah dapat kan ? di pelajaran
akhlak nah kita amalkan pelajaran yang sudah kita dapat dengan benar2.
lagian buat apa sih kita tahu ilmu tidak diamalkan. mubadzir ilmu kita.
kita tahu ilmu akhlak ya harus kita amalkan itu yang namanya ilmu yang
bermanfaat.
Saya punya cerita, dulu waktu saya kelas 1
SMP di pesantren saat pulang liburan saya berusaha benar2 mengamalkan
apa yang diajarkan di pesantren yaitu berakhlakul karimah, shalat
berjamaah di mushalla, mencium tangan orang tua, meski bukan orang tua
kita, katakanlah tetangga. sering orang2 bertanya "Kamu mondok dimana
?"atau "kamu pesantren di mana?", waktu saya naik kelas 2, ada tetangga
yang tertarik menitipkan anaknya juga di pesantrenku. kalau begini
bukankah secara tidak langsung kita berdakwah dengan akhlak ya, Rasul
dicintai oleh kaumnya juga karena keindahan akhlak beliau. waktu naik
kelas 3 ada lagi tetangga yang ikut menitipkan anaknya di pesantrenku.
Apa rahasianya? akhlak. kita tulus berakhlak mulia karena Allah.
kalau
kita bisa berakhlak mulia, nanti kita didik anak istri kita agar
berakhlak juga, siapa tahu lama kelamaan tetangga dan masyarakat ikut
mencontoh akhlak kita juga.
kalau kata Aa Gym : orang sekarang banyak yang bilang "Susah
ya zaman sekarang cari teladan" kata beliau "ya kita saja yang jadi
teladan kecil-kecilan"
Diantara akhlak mulia ialah :
kita
tidak boleh berbohong , harus jujur jadi orang dimanapun, yang amanah
yang bisa dipercaya orang, ucapan dengan tindakan harus sama, tingkah
laku kita harus sopan, santun dalam bertutur kata, selalu menjaga lisan
dari menyakiti hati orang lain, wajah menunjukkan berseri2, ramah dan
murah senyum kepada siapapun sehingga orang akan senang dan nyaman
bertemu dan bersama kita, sabar tidak pemarah atau pendendam, mudah
meminta maaf dan memaafkan orang lain, suka menolong teman atau
tetangga, menghormati orang yang lebih tua. menghargai sesama dan
menyayangi yang lebih muda dan semuanya itu harus diniati tulus dan
ikhlas Lillahi ta'ala.
Kalau kepada orang lain punya
akhlak maka dengan anak istri kita lebih wajib punya akhlak karena kita
akan menjadi contoh teladan bagi mereka.
5. Ilmu Fiqih yang Memadai
Ilmu
Fiqih memang luas dan dalam, ada kitab banyak, tapi minimal kita tahu
dasar2 nya, karena setelah kita terjun di masyarakat tidak jarang mereka
bertanya tentang masalah Fiqih, misal shalat dsb. Kita harus bisa
menjawab. kalau kita tidak bisa atau tidak tahu, katakan saja jujur
tidak tahu jangan jawab sembarangan karena kaitan ibadah apalagi halal
haram harus hati2. tapi setelah itu kita harus cari tahu, buka kitab
lagi, atau tanya guru kita atau ulama, setelah kita tahu bener2 kita
jawab pertanyaan masyarakat tadi.
6. Fasih Membaca AlQuran
AlQuran
adalah kalam Allah, kita harus bisa membaca dengan tajwid sesuai
panjang pendek dan aturan lainnya. karena tidak jarang orang setelah
keluar dari pesantren diminta mengajar AlQuran oleh tetangganya ngajar
anak2. ilmu kita bermanfaat bisa mengajarkan kepada yang lain.
Demikian uraian dari saya
Kalau
untuk ibadah tidak perlu saya masukkan ke point di atas karena itu
sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang mukmin untuk istiqamah dalam
ibadah.
kalau kata Ust Arifin Ilham :
kalau orang shalat nya bagus ibadah yang lain akan bagus
kalau ibadahnya bagus hidupnya akan bagus
kalau hidupnya bagus matinya pun akan bagus
Ternyata pangkalnya shalat ya dan ujungnya mati,
Tapi emang bener ko kalau kita shalat jamaah 5 waktu hidup kita terasa berkah, rezeki pun lancar,
maaf
melenceng sedikit ya, kalau saya sendiri bila rezeki sedang agak
sempit, saya akan intropeksi shalat saya dulu dan perbaiki shalat saya.
Boleh
cerita sedikit ngga, Dulu pas zaman saya kerja di pabrik sebagai buruh,
tahun 2005 tepatnya, saya punya cita2 kuliah karena merantau hanya
lulus STM kerja di pabrik mendorong gerobak ini serius lho, waktu sedang
pulang kampung saya buka kitab Ta'limul Muta'allim di bagian akhir,
saya baca dan tertuju pada tulisan : "Diantara yang meluaskan rezeki
ialah...Datang ke masjid sebelum adzan.....".
Mulai saat
itu saya datang ke masjid atau mushalla awal waktu , saya duduk di dalam
menunggu adzan atau waktu shalat sambil dzikir. dan Allah memang Maha
Melihat, apa yang tercantum di kitab benar. Tidak lama setelah itu saya
mendapat kemudahan dari Allah bisa mendaftar kuliah S1. dimudahkan
ketemu dengan tempat kuliah dan diberi rezeki yang tidak diduga2
sehingga bisa mendaftar kuliah...
Jadi memang shalat itu kuncinya , agar rezeki banyak, agar hidup berkah, agar keluarga sakinah, agar mati khusnul khatimah
Jawabannya satu kalimat :
Shalat Jamaah di Masjid di awal waktu dengan istiqamah
Demikian ya tulisan saya semoga ada manfaatnya
Terima kasih sudah membaca
Wassalamualaikum Wr Wb
Jakarta, 23 Januari 2014, 02:18
Mahrizal